ØPenyebaran Makhluk Hidup
Dalam melihat penyebaran makhluk-makhluk hidup di muka bumi, fakta besar pertama yang mencolok adalah, bahwa baik kemiripan ataupun ketidakmiripan ataupun ketidakmiripan penghuni berbagai kawasan tidak dijelaskan sepenuhnya menurut kondisi-kondisi iklim dan fisik lainnya. Akhir0akhir ini, hamper setiap penulis yang telah menyelidiki topik ini telah sampai pada kesimpulan tersebut. Kasus Amerika saja cukup untuk membuktikan kebenarannya. Sebab, jika kita tidak memperhitungkan kawasan Arktik dan kawasan iklim sedang di Utara, semua penulis sepakat bahwa salah satu dari pembagian fundamental dari penyebaran geografis antara Dunia Baru dan Dunia Lama. Namun, jika kita menjelajahi benua Amerika yang luas itu, dari bagian tengah Amerika Serikat sampai ujung selatannya, kita menjumpai kondisi-kondisi yang sangat beraneka ragam: daerah-daerah lembab, lautan pasir gersang, gunung tinggi, daratan-daratan rumput, hutan-hutan, rawa-rawa, danau, sungai-sungai besar, dalam berbagai temperature. Hamper tidak ada iklim atau kondisi di Dunia Lama yang tidak dapat disejajarkan dengan yang ada di Dunia Baru – setidaknya sedekat yang dibutuhkan spesies yang sama pada umumnya. Sudah pastilah, ada daerah-daerah kecil dapat ditunjukkan di Dunia Lama yang lebih panas ketimbang yang ada di Dunia Baru. Tetapi daerah-daetah ini tidak dihuni oleh suatu fauna yang berbeda dengan yang ada di daerah sekelilingnya.
Ø Pembagian wilayah berdasarkan iklim
Untuk mengetahui keadaan iklim di Indonesia, marilah kita ungkap kembali Pembagian iklim di dunia berdasarkan posisi lintang astronomis, yang diklasifikasikan atas empat macam.
a. Daerah Iklim Tropis, terletak di antara lintang 23,5°LU sampai dengan 23,5°LS.
b. Daerah Iklim Subtropis, terletak di atas lintang 23,5°LU/LS sampai 35°LU/LS.
c. Daerah Iklim Sedang, terletak di atas lintang 35°LU/LS sampai 66,5°LU/LS.
d. Daerah Iklim Kutub, terletak di atas lintang 66,5°LU/LS sampai dengan 90°LU/LS.
Pengaruh dari letak geografis menyebabkan wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angina musim. Akibatnya, Indonesia mengalami dua perubahan musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
ØPembagian Wilayah dengan penyebaran binatangnya.
Seperti halnya dengan flora, fauna Indonesia secara umum dapat dikelompokkan atas tiga wilayah, yaitu fauna Indonesia bagian barat, fauna Indonesia bagian tengah, dan fauna Indonesia bagian timur.
a. Fauna Indonesia bagian Barat
Wilayah fauna Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna Indonesia bagian barat disebut juga fauna Asiatis. Region fauna Indonesia bagian barat sering disebut wilayah fauna Tanah Sunda. Persebaran antara fauna Indonsia bagian barat dan fauna Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace yang melewati Selat Lombok dan lurus sampai ke Selat Makassar.
Jenis-jenis fauna Indonesia bagian barat antara lain scbagai berikut.
1) Mamalia. misalnya gajah, harimau sumatra, badak bercula satu, tapir, rusa, beruang madu, banteng, kerbau, monyet, orangutan, macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
2) Reptil. misalnya buaya, kura-kura, ular, tokek, biawak, dan trenggiling.
3) Burung. misalnya burung hantu, elang, jalak, merak, dan kutilang.
4) Berbagai macam jenis unggas.
5) Berbagai macam jenis serangga.
6) Berbagai macam jenis ikan tawar dan pesut. yaitu sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam.
b. Fauna Indonesia Bagian Tengah
Wilayah fauna Indonesia bagian tengah sering disebut wilayah fauna kawasan Wallacea. Wilayah ini merupakan wilayah petalihan antara Fauna Asiatis dan Fauna Australis. Region ini terdiri atas Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yaitu kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor. dan Kepulauan Maluku.
Jenis-jenis fauna kepulauan Wallacea, antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia. misalnya anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, tarsius, kuda, sapi, dan banteng.
2) Reptil. misalnya biawak, komodo, kura-kura, buaya, dan ular.
3) Amfibi. misalnya katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4) Berbagai macam jenis burung. misalnya burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangngkong, kakatua, nuri, merpati, dan angsa.
c. Fauna Indonesia Baglan Timur .
Wilayah fauna Indonesia bagian timur atau wilayah fauna Tanah Sahul yang meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna di wilayah ini disebut juga sebagai fauna yang bertipe Australis.Garis Weber bukan mcrupakan pcmbatas bagian barat dari penyebaran hewan bercorak Australis. Akan tetapi. Garis batas paling barat hewan bercorak Australia dikenal dengan nama Garis Lydekker.
Jenis-jenis fauna Indonesia bagian timur. antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia. misalnya kangguru, walaby, nokdiak (landak di Papua), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, dan kangguru pohon.
2) Reptil. misalnya buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
3) Amfibi. antara lain katak pohon, kalak terbang, dan kalak air.
4) Burung. misalnya nuri raja, cendrawasih. kasuari, dan kakatua.
5) Berbagai jenis ikan.
6) Berbagai macam serangga.
Referensi :
2. https://books.google.co.id/books?id=_p2fbyrLUhgC&pg=PR2&dq=Mamat+Ruhimat.,+Nana+Supriatna,%26+Kosim.+(2007).+IPS+terpadu+(sosiologi,+geografi,+ekonomi,++++++++++++++sejarah).+Jakarta:+Grafindo+Media+Pratama&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjit4OGnJbjAhUDOSsKHRLDA9MQ6AEIKTAA#v=onepage&q=iklim&f=false
Daftar Pustaka :
Darwin, C. (2003). The origin of species - asal-usul spesies. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mamat Ruhimat., Nana Supriatna,& Kosim. (2007). IPS terpadu (sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah). Jakarta: Grafindo Media Pratama
Supriatna, Nana, dkk. (2007). Pendidikan IPS. Bandung: UPI Press.