Selasa, 02 Juli 2019

Geografi Dalam Kehidupan Manusia

GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


ØPenyebaran Makhluk Hidup
Dalam melihat penyebaran makhluk-makhluk hidup di muka bumi, fakta besar pertama yang mencolok adalah, bahwa baik kemiripan ataupun ketidakmiripan ataupun ketidakmiripan penghuni berbagai kawasan tidak dijelaskan sepenuhnya menurut kondisi-kondisi iklim dan fisik lainnya. Akhir0akhir ini, hamper setiap penulis yang telah menyelidiki topik ini telah sampai pada kesimpulan tersebut. Kasus Amerika saja cukup untuk membuktikan kebenarannya. Sebab, jika kita tidak memperhitungkan kawasan Arktik dan kawasan iklim sedang di Utara, semua penulis sepakat bahwa salah satu dari pembagian fundamental dari penyebaran geografis antara Dunia Baru dan Dunia Lama. Namun, jika kita menjelajahi benua Amerika yang luas itu, dari bagian tengah Amerika Serikat sampai ujung selatannya, kita menjumpai kondisi-kondisi yang sangat beraneka ragam: daerah-daerah lembab, lautan pasir gersang, gunung tinggi, daratan-daratan rumput, hutan-hutan, rawa-rawa, danau, sungai-sungai besar, dalam berbagai temperature. Hamper tidak ada iklim atau kondisi di Dunia Lama yang tidak dapat disejajarkan dengan yang ada di Dunia Baru – setidaknya sedekat yang dibutuhkan spesies yang sama pada umumnya. Sudah pastilah, ada daerah-daerah kecil dapat ditunjukkan di Dunia Lama yang lebih panas ketimbang yang ada di Dunia Baru. Tetapi daerah-daetah ini tidak dihuni oleh suatu fauna yang berbeda dengan yang ada di daerah sekelilingnya. 

Ø  Pembagian wilayah berdasarkan iklim
Untuk mengetahui keadaan iklim di Indonesia, marilah kita ungkap kembali Pembagian iklim di dunia berdasarkan posisi lintang astronomis, yang diklasifikasikan atas empat macam.
a. Daerah Iklim Tropis, terletak di antara lintang 23,5°LU sampai dengan 23,5°LS.
b. Daerah Iklim Subtropis, terletak di atas lintang 23,5°LU/LS sampai 35°LU/LS.
c. Daerah Iklim Sedang, terletak di atas lintang 35°LU/LS sampai 66,5°LU/LS.
d. Daerah Iklim Kutub, terletak di atas lintang 66,5°LU/LS sampai dengan 90°LU/LS.
Pengaruh dari letak geografis menyebabkan wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angina musim. Akibatnya, Indonesia mengalami dua perubahan musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

ØPembagian Wilayah dengan penyebaran binatangnya.
Seperti halnya dengan flora, fauna Indonesia secara umum dapat dikelompokkan atas tiga wilayah, yaitu fauna Indonesia bagian barat, fauna Indonesia bagian tengah, dan fauna Indonesia bagian timur.
a. Fauna Indonesia bagian Barat
Wilayah fauna Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna Indonesia bagian barat disebut juga fauna Asiatis. Region fauna Indonesia bagian barat sering disebut wilayah fauna Tanah Sunda. Persebaran antara fauna Indonsia bagian barat dan fauna Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace yang melewati Selat Lombok dan lurus sampai ke Selat Makassar. 
Jenis-jenis fauna Indonesia bagian barat antara lain scbagai berikut. 
1) Mamalia. misalnya gajah, harimau sumatra, badak bercula satu, tapir, rusa, beruang madu, banteng, kerbau, monyet, orangutan, macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang. 
2) Reptil. misalnya buaya, kura-kura, ular, tokek, biawak, dan trenggiling. 
3) Burung. misalnya burung hantu, elang, jalak, merak, dan kutilang. 
4) Berbagai macam jenis unggas. 
5) Berbagai macam jenis serangga. 
6) Berbagai macam jenis ikan tawar dan pesut. yaitu sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam. 

b. Fauna Indonesia Bagian Tengah 
Wilayah fauna Indonesia bagian tengah sering disebut wilayah fauna kawasan Wallacea. Wilayah ini merupakan wilayah petalihan antara Fauna Asiatis dan Fauna Australis. Region ini terdiri atas Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yaitu kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor. dan Kepulauan Maluku.
Jenis-jenis fauna kepulauan Wallacea, antara lain sebagai berikut. 
1) Mamalia. misalnya anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, tarsius, kuda, sapi, dan banteng. 
2) Reptil. misalnya biawak, komodo, kura-kura, buaya, dan ular. 
3) Amfibi. misalnya katak pohon, katak terbang, dan katak air. 
4) Berbagai macam jenis burung. misalnya burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangngkong, kakatua, nuri, merpati, dan angsa.

c. Fauna Indonesia Baglan Timur .
Wilayah fauna Indonesia bagian timur atau wilayah fauna Tanah Sahul yang meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna di wilayah ini disebut juga sebagai fauna yang bertipe Australis.Garis Weber bukan mcrupakan pcmbatas bagian barat dari penyebaran hewan bercorak Australis. Akan tetapi. Garis batas paling barat hewan bercorak Australia dikenal dengan nama Garis Lydekker. 
Jenis-jenis fauna Indonesia bagian timur. antara lain sebagai berikut. 
1) Mamalia. misalnya kangguru, walaby, nokdiak (landak di Papua), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, dan kangguru pohon.
2) Reptil. misalnya buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. 
3) Amfibi. antara lain katak pohon, kalak terbang, dan kalak air. 
4) Burung. misalnya nuri raja, cendrawasih. kasuari, dan kakatua. 
5) Berbagai jenis ikan. 
6) Berbagai macam serangga.


Referensi :

2.     https://books.google.co.id/books?id=_p2fbyrLUhgC&pg=PR2&dq=Mamat+Ruhimat.,+Nana+Supriatna,%26+Kosim.+(2007).+IPS+terpadu+(sosiologi,+geografi,+ekonomi,++++++++++++++sejarah).+Jakarta:+Grafindo+Media+Pratama&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjit4OGnJbjAhUDOSsKHRLDA9MQ6AEIKTAA#v=onepage&q=iklim&f=false

Daftar Pustaka :
Darwin, C. (2003). The origin of species - asal-usul spesies. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mamat Ruhimat., Nana Supriatna,& Kosim. (2007). IPS terpadu (sosiologi, geografi, ekonomi, 
           sejarah). Jakarta: Grafindo Media Pratama 
Supriatna, Nana, dkk. (2007). Pendidikan IPS. Bandung: UPI Press.

Senin, 06 Mei 2019

Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

IPTEK DAN PERKEMBANGANNYA



1. Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.

Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

2. Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya
Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi ke dalam tiga kategori. 
1. Teknologi Tinggi (Hi–tech), yaitu suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dan sebagainya. 
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah. 

2. Teknologi Madya, yaitu suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri Teknologi Madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan Teknologi Madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya, unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjaannya tidak terlalu tinggi. 

3. Teknologi Tepat Guna, yaitu teknologi yang bercirikan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perkembangan pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.

3. Peranan IPTEK dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya
     1. Bidang Ekonomi
a. Produksi, IPTEK dapat menunjang kegiatan produksi terutama kebutuhan akan mesin -mesinproduksi, bahan baku untuk produksi, dan bahan penolong untuk produksi.
b. Distribusi, IPTEK dapat memberikan kemudahan distribusi barang, dapat memperlancar distribusibarang, dan mempercepat barang sampai ke tangan konsumen.
c. Konsumsi, IPTEK dapat memberikan kemudahan konsumen dalam pemenuhan kebutuhan. Konsumen dengan cepat dan mudah memperoleh barang yang dibutuhkan.

     2. Bidang Sosial
a. Mudahnya berkomunikasi dengan orang – orang yang jarak jauh
b. Waktu dan biaya lebih efisien
c. Mempermudah mencari Informasi yang ingin diketahui serta menambah wawasan dan  
    pengetahuan
d. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
e. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh 
    masyarakat.

     3. Bidang Budaya
a. Kita dapat mengetahui budaya – budaya yang ada di Negara – Negara lain
b. Teknologi yang ada dapat dikolaborasikan dengan budaya – budaya yang ada
c. Dapat menshare budaya yang ada di Negara masing – masing
d. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi 
    globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

4Salah satu contoh perkembangan IPTEK
ØBidang informasi dan komunikasi
     Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari     kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
     1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di     
         bumi bagian manapun melalui internet
     2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya  
         dengan melalui handphone. Komunikasi melalui telepon mengalami beberapa kali
         kemajuan. Pada mulanya telepon mempergunakan kawat sebagai sarana
         penghubungnya dan diperlukan orang sebagai operator. Kemudian ada telepon   
         otomatis yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan mudah dapat  
         berhubungan dengan telepon melalui satelit.





Referensi :


Jumat, 26 April 2019

(Revisi) MItos, contoh mitos beserta hikmahnya

MITOS


Mitos secara etimologi adalah sebuah tipe pembicaraan atau wicara (a type of speech). Mitos menurut substansinya merupakan hal yang menyesatkan, karena mitos adalah semacam wicara, segalanya dapat menjadi mitos hal itu disampaikan lewat wacana (discourse). Artinya mitos tidak didefinisikan dan diklaim oleh objek pesannya melainkan didefinisikan oleh cara penyampaian pesan.

ØContoh Mitos :

TELAGA WARNA

Dahulu kala di Jawa Barat, ada Raja dan Permaisuri yang belum juga dikaruniai keturunan. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun menunggu. Raja akhirnya memutuskan untuk pergi bertapa ke hutan. Di sana, beliau juga terus berdoa pada Yang Maha Kuasa agar memberikan seorang anak pada mereka. Doa mereka akhirnya terkabut, Raja dan Permaisuri dikaruniai seorang putri yang elok. Tak hanya mereka berdua yang gembira, seluruh rakyat juga bersuka cita menyambut kelahiran Putri. Raja dan Permaisuri menyayangi dan memanjakan putrinya. Segala keinginannya pasti dituruti.
         Tak terasa, Putri tumbuh menjadi gadis yang cantik. Sebentar lagi, dia akan berulang tahun ketujuh belas. Raja akan mengadakan pesta besar-besaran dan semua rakyat diundang ke pesta itu. Raja dan Permaisuri menyiapkan hadiah istimewa untuk Putri. Hadiah itu adalah kalung yang diuntai dari permata warna-warni. Kalung itu amat indah.
         Saat pesta berlangsung, Raja menyerahkan kalung itu. “Ini hadiah dari kami. Kau pasti menyukainya. Lihat, indah sekali bukan?” Raja pun bersiap mengalungkan kalung itu ke leher sang putri. Namun, di luar dugaan, Putri menolak mengenakan kalung itu. “Aku tak suka kalung ini, Ayah,” tolaknya.
         Raja dan Permaisuri saling berpandangan. Permaisuri lalu berusaha membujuk putrinya dengan lembut. Beliau mendekat dan hendak memakaikan kalung itu ke leher Putri.
         “Aku tidak mau! Aku tak suka kalung itu!” teriak sang Putri sambil menepis tangan Permaisuri. Tak sengaja, kalung itu pun terjatuh. Permatanya tercerai-berai berjatuhan di lantai. Rakyat yang hadir terpana melihat kejadian ini. Permaisuri amat sedih. Beliau lalu terduduk dan menangis.
         Mendengar tangisannya yang menyayat hari, beberapa wanita yang hadir di pesta itu ikut menangis. Para pria akhirnya juga turut menangis. Seluruh rakyat yang hadir menangis. Mereka sedih melihat tingkah laku Putri yang mereka sayangi.
         Tak disangka, air mata yang tumpah ke lantai berubah menjadi aliran air yang cukup deras dan menghanyutkan permata-mata yang berserakan di lantai. Air itu mengalir ke luar istana dan membentuk sebuah danau yang luas. Anehnya, air danau itu berwarna-warni seperti warna permata yang ada di kalung putri. Danau tersebut kini dikenal dengan nama Telaga Warna.

·     Hikmah / Pesan Moral :
Hikmah yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1.   Sabar dan terimalah apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Sebab, apa pun keputusan-Nya pasti mempunyai maksud baik untuk kita.
2.   Hargailah pemberian orang lain agar mereka senang. Jangan pernah mengecewakan mereka.


Daftar Pustaka :
Iskandar, D.S., & Lestari, R. (2016). Mitos jurnalisme. Jakarta : Penerbit Andi.
Kristiani, D. (2014). 100 cerita rakyat nusantara. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Sumbangsari, S. (2008). Kumpulan cerita rakyat nusantara. Jakarta: PT Wahyu Media
                                                      
Sumber :


Geografi Dalam Kehidupan Manusia

GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Ø Penyebaran Makhluk Hidup Dalam melihat penyebaran makhluk-makhluk hidup di muka bumi, fakta be...