A. Pengertian Mitos
Mitos ataupun juga disebut mite (myth) merupakan cerita prosa rakyat yang akan ditokohi oleh para dewa ataupun makhluk setengah dewa yang sering terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau atau dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita ataupun penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang sering kadang diartikan Mitologi merupakan cerita rakyat yang akan dianggap benar-benar terjadi atau bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, maupun konsep dongeng suci.lalu, mitos ialah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau juga bangsa yang akan diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang sangat dalam. Mitos juga dapat menceritakan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka atau yang lain sebagainya.
Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranaturaldan lain sebagainya. Mitos timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam atau juga sebagai suatu penjelasan tentang ritual.
B. Ciri-Ciri Mitos
b. Intensional maksudnya mitos tidak ada begitu juga. Mitos sengaja diciptakan, dikontruksikan oleh budaya masyarakatnya dengan maksud tertentu.
c. Statement of fact maksudnya mitos menaturalisasikan pesan sehingga kita menerimanya sebagai suatu kebenaran yang tidak perlu diperdebatan lagi. Sesuatu yang terletak secara alami dalam nalar awam.
E. Contoh Mitos
TELAGA WARNA
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Raja dan ratu sangant bijaksana sehingga kerjaan yang dipimpin makmur dan tenteram.
Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. “Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat,” sahut mereka.
Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.
Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri yang diberinama Gilang Rukmini . Penduduk negeri pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik.
Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.
Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat. Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan. “Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,” kata Prabu. “Dengan senang hati, Yang Mulia,” sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.
Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya. Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. “Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba meledaklah tangis Ratu Purbamanah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya.Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka.
Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.
Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.
Hikmah/pelajaran yang bisa diambil
1. Tidak memanjakan anak secara berlebihan, tunjukanlah kasih sayang dengan memberikan pendidikan sehingga anak menjadi pribadi yang lebih santun, pintar, dan sopan. Sehingga anak akan bisa berguna dan dapat bersinerji dengan masyarakat sekitarnnya
2. Jangan pernah takut untuk memberikan kekerasan kepada anak, tetapi kekerasan yang mendidik dan kekerasan yang membangun. Bukan kekerasan yang menghancurkan keperibadian dan fisik dari anak, tetapi kekerasan yang mendidik dan membangun.
3. Kita harus menghargai pemberian dari orang lain tidak dilihat dari seberapa berharganya barang tersebut.
4. Tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki karena itu hanya titipan dari tuhan sementara
5. Kita harus mensyukuri segala apapun yang kita punya
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar